Review Petualangan ke Gunung Kidul

  • Saat akan memasuki kawasan Gunung Kidul sebaiknya mengisi bahan bakar full, terutama untuk mobil2 dengan bahan bakar solar. Karena mendekati kawasan pantai, kami tidak menemukan pom bensin besar, hanya pertamini yang menjual pertalite dan sejenisnya. Sedangkan untuk bahan bakar solar, tersedia juga eceran yang biasanya dijual di dalam jerigen.
  • Lebih baik menggunakan mobil dengan clearence yang cukup tinggi jika ingin berpetualang di setiap pantainya, karena tifak semua jalan masuk ke pantai dan ke menara suar bagus.
  • Jalanan lumayan sepi, walaupun kondisi jalan cukup bagus. Disarankan bagi yang belum hafal jalan, lebih baik melakukan perjalanan di saat masih terang.
  • Tanah di daerah Gunung Kidul adalah tanah berbatu, sangat unik, kalau kita melihat sekilas, pohon2 seperti tumbuh di tengah2 batu. Kalau di gali, kebanyakan tanahnya berupaa tanah kapur.
  • Air yang digunakan untuk mandi bilas di daerah pantai Gunung Kidul adalah air tawar yang di kirim menggunakan tanki2 air, jadi kalau kita bilas di sana, dijamin nggak lengket dan licin.
  • Tiket masuk lumayan murah, hanya 19.000/2 orang dan siapkan uang 5.000 untuk biaya masuk di setiap pantainya. Maka tinggal dihitung saja berapa banyak pantai yang akan di kunjungi x 5.000.
  • Mumpung di daerah pantai, makan ikan sepuasnya, sehat sehat… harganya juga terjangkau.
  • Cobalah menikmati pantai di saat air surut, biasanya di pagi2 hari atau pas sore hari. Akan terlihat indahnya dasar laut. Banyak rumput laut, siput laut, ikan2 kecil yang terjebak di genangan air surut, bintang laut, dan hati2 dengan landak laut yang biasanya bersembunyi di dalam lubang2 batu karang.
  • Hati2 jika inhin berenang, banyak pantai yang memiliki ombak besar. Pilihlah pantai yang agak tenang seperti pantai Baron. Disana ombaknya cukup bersahabat, ditambah lagi airnya rasanya tawar. Ini dikarenakan ada sumber mata air tawar yang mengalir langsung ke laut.
  • Bawa baju ganti yang banyak (jika anda tipe yang harus bersih), bagi anda yang suka rock n roll an, cukup sediakan alas yang tahan air di mobil anda, digunakan sebagai alas, jadi bisa pindah ke pantai lain dalam kondisi basah. Jadi saat sampai di pantai sebelah, langsung bisa main lagi.
  • Mulailah berpetualang pagi2, karena pantai yang bisa dikunjungi sangat banyak. Dan bisa merasakan sensasi pantai di saat surut dan lama kelamaan airnya pasang.
  • Lebih asik lagi kalau bisa menginap di daerah pantai. Kita bisa datang sekitar jam 2 siang, check in di hotel dan setelah ashar baru turun ke pantai. Bisa menikmati pantai di sore hari. Malamnya menginap agar besok pagi2nya bisa menikati sunrise di tepi pantai dan bermain di pantai dengan suasana pagi hari. Dijamin puas…
  • Tiap pantai punya karakteristik nya masing2, bisa memilih sesuai selera kita. Suka pantai yang berkarang, banyak biota lautnya, atau mau bersantai, mandi di pantai sambil bermain pasir.
  • Bagi yang menyukai makanan eksotis khas daerah, jangan lewatkan merasakan sensasi makanan belalang goreng, dengan harga 25.000 / toples kecil, kandungan proteinnya tinggi, bahkan konon katanya lebih tinggi daripada udang. Hati2 untuk yang punya alergi atau sensitif, sebaiknya mencoba sedikit dulu.
  • Tetap jaga kebersihan, hindari menggunakan plastik sekali pakai ya !!!!

Berpetualang di Solo, Jogja dan Gunung Kidul 3

27 Oktober 2018

Sudah kami bahas semalam, kami akan berangkat ke pantai besok pagi2 setelah sholat dan sarapan mie. Ternyata pas kami keluar, malah hujan gerimis. Sang jagoan langsung lemas, tapi ya apapun yang terjadi harus dinikmati. Alhamdulillah hujan reda tak lama kemudian. Langsung menuju pantai. Ternyata air sedang surut daaaann pantainya sangat bagus masih bersih, banyak hewan air yang terlihat jelas, ada siput laut, bintang laut, landak laut, dan banyak ikan2 kecil yang ada di sana. Belum lagi rumput laut yang tumbuh di mana2.

Pantainya berpasir putih dan banyak karangnya. Wuahhh kami tidak menyangka kalau di Jawa masih ada pantai sebagus dan sebersih ini. Tapi kalau untuk bermain pasir, seperti membuat istana pasir, pantai Sundak kurang cocok, karena butiran pasirnya besar2. Kami lalu bergeser ke pantai Baron, konon katanya ini adalah pantai yang paling terkenal di sini. Kami mendapat informasi kalau di pantai Baron tidak banyak karangnya. Jarak antara pantai Sundak ke pantai Baron kurleb 7 km. Lumayan jauh juga. Tapi sepanjang jalan menuju pantai Baron, kami melewati banyak pantai. Rupanya setiap bibir pantai di sana, di kelola sekelompok warga dan di beri nama masing2, biasanya setiap ada batu karang besar, menjadikan batas pantai tsb. Banyak sekali pantai di sana.

Di pantai Baron, cukup ramai penjual, dan di sana banyak sekali kapal nelayan yang sedang bersandar. Pasirnya juga tidak berkarang, warnanya agak coklat kehitaman. Kami baru tahu dari warga ternyata air pantai Baron rasanya tawar. Subhanallah, luar biasa, kok bisa ya. Kami lalu berjalan ke sisi pantai yang lain, dan ada sumber air tawar yang mengalir ke pantai tsb. Asalnya dari bawah tebing besar itu. Waah rasanya tambah kagum, benar2 ciptaan Allah yang sangat istimewa. Bahkan ada pipa besar yang menyedot air tawar yang keluar dari mata air tsb.

Tak mau ketinggalan, kamipun berendam di pantai. Dari pantai Baron terlihat mercu suar di atas tebing, ada juga akses jalan menuju ke sana. Tapi melihat jalan yang lumayan jauh dan menanjak, kami mengurungkan niat kami untuk ke sana. Sekitar jam 10, matahari sudah mulai panas dan kami pun harus segera check out dari hotel. Dengan baju yang masih basah kuyup, kami naik mobil untuk pulang ke hotel lagi.

Sampai di hotel kami berkemas dan segera check out. Pulangnya kami berencana mampir ke setiap pantai y\nang kami lewati. Tapi ternyata banyak sekali pantainya, kami hanya berkesempatan mampir di beberapa pantai saja. Di setiap pantai hanya kena biaya parkir 5.000 saja. Ada pantai Drini, pantai Slili, pantai Sundak (tempat kami menginap), pantai Baron, pantai Seruni, pantai Watu Kodok, pantai Ngrumput, pantai Sepanjang, pantai Krakal dll. Yang jelas jika ingin mengunjungi semua pantai, siapkan uang 5.000 x jumlah pantai yang akan dikunjungi. Masih ditambah tiket masuk ke kawasan pantai yaitu 19.000 untuk 2 orang.

Ada sebagian jalan masuk menuju pantai masih belum terlalu bagus

Menjemur rumput laut sebagai makanan oleh2 khas pantai

Oleh2 khas pantai yang lain, yaitu bermacam2 ikan, cumi, udang goreng. Dengan uang 50.000 sudah dapat 1 kantong cukup banyak. Harga tiap ikannya bervariasi.

sedikit gambar tentang keindahan pantai di Gunung Kidul

Jalan menuju menara suar lewat pintu pantai baru Mbuluk.

Jalannya berbatu, dan harus ekstra hati2 jika melewati jalan ini setelah atau saat hujan karena jalanan cukup licin. Disarankan menggunakan mobil yang cukup tinggi. Kalau lewat jalan ini, mobil kita bisa diparkir sebelah menara suar.

Perjalanan ke menara suar bisa juga lewat pantai Baron, tapi pengunjung harus berjalan kaki di sisi tebing melewati jalan setapak dengan jalan yang lumayan menanjak. Tapi untuk mobil2 pendek, lebih disarankan baik lewat pantai Baron.

Tiket masuk ke menara suar 5.000 / orang. Baru saja kami membayar retribusi, petugas langsung berpesan agar menjaga anak2 baik2 di atas, karena angin yang sangat kencang. Untuk sampai ke atas, kita harus melewati tangga2 memutar yang lumayan tinggi. Sampai di tangga terakhir yang vertikal yang cukup membuat deg2an. Terutama untuk saya yang takut ketinggian, rasanya kaki ini udah gemetaran. Tapi semua itu harus dihilangkan demi menemani sang jagoan. Saya harus bisa mengatasi rasa takut saya, dengan tetap menjaga di bawahnya saat posisi kami naik. Karena papa sudah duluan menunggu diatas, siap2 meraih tangannya.

Sampailah kami di atas, anginnya super kencang, dan memang harus hati2 kalau mengajak anak kecil. Pemandangan dari atas menara sangat luar biasa, laut lepas, dan pemandangan pantai Baron yang sangat bagus, apalagi pas kondisi surut seperti ini. Mata air tawar yang mengalir ke pantai jadi terlihat jelas.

Pengalaman yang pertama buat sang jagoan, dan kami juga. Kami ber 3 sama2 baru pertama kali ini naik ke menara suar.

Bagi yang menyukai wisata kuliner, terutama bagi pecinta makanan2 ekstrim, jangan lewatkan mencicipi gurihnya belalang goreng sebagai makanan khas Gunung Kidul yang banyak dijual di pinggir jalan dengan harga 25.000 / toples kecil. Kandungan proteinnya tinggi, konon katanya malah lebih tinggi daripada udang. Namun bagi yang punya alergi dan sensitif, agar berhati2.

Pesta Baju sang Manajer Laundry

Setrika gunung baju

melihat baju yang harus disetrika emaknya yang menggunung, membuat sang jagoan tidak tega melihatnya.

lalu aksi pilah pilih bajunya sendiri pun dilakukan. terkumpullah segunung kecil yang sudah siap di kerjakan.

selamat menyetrika ya nak, makasih sudah mau bantuin mama

Gambar bebas di lantai karya sang jagoan

rumah, pohon, matahari dan awan

sekumpulan bintang dan meteor

suasana di luar angkasa; roket, meteor dll

Berpetualang di Solo, Jogja dan Pantai Gunung Kidul 2

26 Oktober 2018

Setelah ngobrol2 semalam, pagi ini sekitar jam 8 kami pamit untuk melanjutkan petualangan. Papa harus kerja, sedangkan saya dan sang jagoan mau maen ke Taman Pintar sambil menunggu papa selesai kerja.

Tujuan pertama kami adalah ke gedung oval, kami juga membeli tiket untuk ke planetarium nanti siang untuk jam pertunjukan jam 11.30. Karena hari ini bukan hari libur, maka pertujukan pagi tidak ada. Jam masih menunjukkan jam 8.30, pertunjukan baru dimulai jam 11.30. Masih ada waktu 3 jam, masih cukup untuk belajar di gedung oval kotak. Tiket masuk :

gedung oval – kotak anak 12.000

gedung oval – kotak dewasa 20.000

planetarium anak / dewasa 22.000 (durasi kurang lebih 30 menit)

Berbagai stand dikunjungi sang jagoan, dan dia lebih antusias lagi saat diijinkan untuk masuk ke dino adventure. (durasi kurang lebih 5 menit)

Tiket masuk

dino adventure dewasa 25.000

dino adventure anak 20.000

Di wahana Dino adventure, sebelum keluar akan ada camera yang akan mengambil gambar kita beberapa kali diatas kereta dengan latar dinosaurus. Saat keluar, kita bisa memilih foto mana yang akan dicetak dengan biaya 15.000 / lembar.

Sambil menunggu waktu ke palnetarium, sang jagoan meminta naik kapal anak2 dengan harga tiket 6.000, dan memainkan beberapa permainan gratis yang ada di sana. Tepat jam 11.30 planetarium mulai sampai jam 12an.

Selesai sholat jum’at ternyata papa sudah di situ dan alhamdulillah, kami dapat makan siang nasi bungkus yang dibagikan gratis di masjid taman pintar. Mainan cukup, lanjut silaturahim ke salah satu keluarga Perak yang rumahnya Jogja, ke rumah Griya Berkah. Salah satu keluarga ideologis kami, yng sangat asik diajak ngobrol. Kali ini kami juga dapat buah tangan yang buanyak.. Terimakasih mba Ratna, mas Okta atas jamuannya.

Lanjut menuju Gunung Kidul, tempat yang belum pernah dan sangat ingin kami kunjungi. Konon katanya di Gunung Kidul pantainya masih bersih, apalagi beberapa kali pemberitaan di tv tentang pantai2 di sana yang masih alami. Berangkat dari rumah Griya Berkah sekitar jam 2.30. Setelah melihat peta, ternyata jaraknya dari Jogja kota masih sekitar 60 km dengan waktu tempuh 2 jam. Wuaaa, ternyata jauh juga. Tapi harus tetap dijalani karena hotel sudah di booking.

Jalan menuju Gunung Kidul cukup bagus, dengan pemandangan yang agak asing buat kami. Kanan kiri tanahnya terkesan tandus, banyak pohon2 yang kering.

Dan yang menarik buat kami adalah tanahnya berbatu, dan batuannya berlubang2. Kalau dilihat sepintas maka pohon2 di sana terlihat seperti tumbuh di batu bukan di tanah.

Nggak sengaja, mungkin juga kami melewati jalan alternatif, kami lewat depan cafe yang cukup asik dan unik. karena di depannya ada menara yang diatasnya ada mobilnya, kami tidak sempat mampir hanya lewat saja.

Saat melihat tanah yang sedang digali, ternyata tanah di situ kebanyakan berkapur.

Sebuah pengalaman baru buat kami, baru kali ini saya menemui daerah seperti ini. Selalu asik menjelajah tempat2 baru, banyak sekali yang khas dan menambah wawasan kami. Mendekati daerah pantai, ada tiket masuk kawasan, sebanyak 19.000 untuk 2 orang.

Dan yang unik juga, ternyata di Gunung Kidul pantainya buanyaaak sekali. Hanya berjarak beberapa waktu saja untuk bergeser ke pantai yang lain dengan nama yang berbeda pula. Ada juga beberapa tempat selfie berupa taman bunga celoslia yang cantik sekali.

Sekitar jam 5.30 sampai hotel di daerah pantai Sundak. Masuk ke pantai Sundak tidak kena biaya masuk hanya bayar tiket parkir 10.000 karena kami menginap. Dan ternyata hotel kami ada di atas tebing. Harus melewati anak tangga yang cukup banyak. Kan memang nyari yang view nya pantai, jadi ya pantes saja kalau dapat kamarnya yang diatas. Semangat !!! tetap harus naik dan melewatinya demi impian…

Dan sampai di atas, kami dapat kamar yang paling pinggir dekat dengan tempat bersantai dan pemandangan langsung pantai. So beautifull…… kami dapat harga $16/malam. Ada teras samping yang cocok buat tempat ngopi kami nanti malam, walaupun sayang malamnya cuma bisa nyangkruk sebentar karena angin yang sangat kencang. Bisa jadi malah masuk angin nanti.

Berpetualang di Solo, Jogja dan Pantai Gunung Kidul 1

25 Oktober 2018

Waktunya kami berpetualang lagi sambil kerja. Eh mungkin lebih tepatnya kerja sambil mbolang. Daerah yang menjadi tujuan penjelajahan kami kali ini adalah Solo – Jogja.

Seperti biasa pertama2 harus prihatin dulu. Ikut papa kerja dengan segala macam kondisinya. Amunisi tetap disiapkan sang jagoan untuk 3 hari ke depan. Ada tas militer yang isinya buku gambar dan perangkatnya, buku cerita, kartu KPK, ditambah tas tambahan yang isinya mainan mobil2an sampai truck2an mini. Siap untuk mengisi waktu selama menunggu dan mengatasi bosan.

Hari 1 kota tujuan kami adalah Solo. Berangkat sekitar jam 5 dan sampai di tujuan sekitar jam 9. Tepat waktu sesuai jadwal. Papa langsung kerja, sedangkan kami seperti biasa harus mencari tempat asik sendiri. Selama ini saya selalu bingung mau ngapain dan kemana kalau kami ada di tempat asing, tapi kali ini saya coba menu baru. Langsung buka google maps, lihat posisi dan nyari lokasi yang cocok untuk main. Agak kaget juga, ternyata sepanjanga jalan ini nggak ada minimarket sama sekali, padahal kalau ada lumayan tuh buat sekedar menunggu, duduk2 sambil beli ice cream. Yang ada hanya bengkel dan toko sparepart. Oke, harus segera diputuskan mau kemana, karena susah mencari tempat parkir disana dan mobil yang kami pakai dapat tempat yang panas. Huuaaaaah, harus segera keluar dari mobil ni. Ada 2 pilihan tempat yang terdekat dari lokasi papa kerja, taman yang jaraknya lebih dekat, dan ada mall yang jaraknya kurleb 1 km dari lokasi. Sang jagoan memilih mall untuk bermain, walaupun konsekuensinya, kami harus jalan kaki sejauh 1 km ke sana. Oke, dia sanggup dan berjanji tidak akan mengeluh.

Mungkin bagi sebagian orang sangat mudah menggunakan google maps untuk setiap aktifitasnya. Tapi bagi saya itu hal yang sangat menantang. Saya benar2 tidak bisa membaca peta. Ditambah gaptek yang sudah menahun, lengkap sudah. Daaannn berbekal cerita menghadang Harley dari bu Septi, saya memaksa diri untuk berani berpetualang. Pertama2 menentukan routenya, mau lewat jalan yang mana, dan memastikan kalau kami tidak salah belok. Ditengah suasana panas dan terik, sang jagoan tetap bersemangat melangkah, dengan harapan bisa menemukan playground yang asik di depan sana.

Alhamdulillah, ternyata saya tidak salah baca peta. Sampailah kami di tempat yang kami tuju. Sebagai penghilang panas dan haus, kami membeli ice cream dan minuman dingin di rumah makan cepat saji. Keringat sudah mulai hilang, siap bermain !!!! Mulai mencari playground di bawah, di atas, sampai kami muter2 di dalam mall itu ternyata playgroundnya tidak ada. Memang si, untuk ukuran mall di kota besar, mall ini termasuk sepi, banyak tempat yang kosong tidak terpakai. Bahkan toilet di lantai atas pun sudah tidak dipergunakan lagi.

Sang jagoan langsung lemas, yachh kok playgroundnya nggak ada. Percuma donk jauh2 jalan ke sini. “Ya ini konsekuensi nak, kan tadi ini pilihanmu sendiri. Jadi kita sama2 tidak tahu kondisinya, jadi ya ini resikonya”. Sambil berwajah kecewa, sang jagoan mau menerima resiko ini. Karena tadi sudah diobrolkan di awal, apapun yang terjadi nanti, tidak boleh mengeluh. Kamipun berjalan lagi menuju tempat kerja papa, karena mall nya tidak nyaman untuk menghabiskan waktu. Mau makan juga masih kenyang. Tadinya saya berpikir untuk naik becak pulangnya. Tapi untuk mengajarkan tentang konsekuensi dan kerja keras, kamipun jalan kaki. Seperti kata guru kami witting mulyo jalaran wani rekoso. Siap jalan….

Jarak 1 km untuk pulang lagi setelah tadi sudah melewati 1 km berangkatnya. Tetap berjalan dan sesekali berhenti duduk di trotoar, sampai akhirnya menemukan toko yang menjual minuman dingin. Wuaaahhh, lumayan untuk menghilangkan panas dan haus. Beberapa sruput dan siap jalan lagi. Sampai beberapa kali kami berhenti istirahat, sesuai dengan kemauan sang jagoan. Dia yang menentukan kapan berhenti dan kapan jalan lagi.

Alhamdululillah, sampai juga. Sempat menunggu papa di trotoar pinggir jalan. Mau nunggu di mobil, mobilnya panas sekali. Tak lama, terdengan adzan dzuhur, waaah sepertinya ada masjid di dekat sini. Ternyata benar, tak jauh dari tempat kami menunggu ada masjid di dalam gang. Kami sholat dzuhur dan beristirahat di situ. Eeee malah ketemu papa dan temannya yang mau sholat juga di situ.

Baru sekitar jam 2.30 papa selesai. Selanjutnya kami meluncur ke Jogja, malam ini rencananya mau menginap di sana karena besok pagi papa masih ada kerja di Jogja juga. Tapi sebelumnya, papa mengajak kami ke tempat yang pengen saya kunjungi. Kejutan,… saya diantar ke kebun kelengkeng. Kelengkeng itoh yang sudah heboh di internet, akhirnya kami bisa mengunjungi kebunnya juga. Dan ternyata kebun bibitnya tidak terlalu besar, Wuaaaa senengnya, ditambah bisa beli bibitnya pula. Kami membeli bibit yang paling murah @75.000. Untuk bibit yang sudah mulai berbuah, harganya berkisar 1 juta. Sik asikkk….. Dan ternyata kebun bibitnya tidak terlalu luas, mungkin ukurannya hanya 1 petak rumah, tapi penuh dengan bibit yang mayoritas adalah bibit kelengkeng. Dan ternyata hanya jualan bibit dengan lahan yang tidak terlalu luas saja bisa kaya. Pas kami di sana, mereka baru akan mengirim 500 bibit kelengkeng ke Kalimantan. Wah sudah terbayang tuh berapa omzet nya. Jos lah, sangat menginspirasi. Pelajaran yang bisa kami ambil kali ini adalah kalau kita bersungguh2, fokus pada suatu hal, maka akan sukses.

Akhirnya malam ini kami memutuskan untuk bermalam di rumah mas Avic, sekalian silaturahim ke sana.