Family Project : Mengecat Tembok Kamar Hari 4

Saat menonton tv bareng sore ini, papa menanyakan pada Sang Raja Kecil tentang proyek mengecat kamar. “Gimana ni, jadinya kapan mau ngecat kamar?”
Setelah ngobrol sana sini, akhirnya diputuskan besok waktu yang pas untuk membeli cat dan langsung dieksekusi ngecat sekaligus.

Warna tetap biru dan putih…

Semoga besok lancar dan proyek mengecat kamar bisa terlaksana.
#TantanganHari4

#Level3

#MyFamilyMyTeam

#KuliahBunsayIIP

Ulang Tahun ke 6 Sang Raja Kecil #2

Dari terminal Ubung, kami naik motor sewaan. Vario matic yang cocok unuk jalan2 kami dengan barang yang seabreg banyaknya. Sambil menunggu waktu check in, kami jalan2 di Pantai Kuta. Awal jalan2 di Bali sambil melihat sekeliling, tengak tengok kanan kiri, melihat beberapa pura di pinggir jalan. Dan tentu saja anjing yang berkeliaran di sana sini. Sesampai di Kuta, Sang Raja Kecil matanya langsung berbinar melihat pasir putih dengan ombak yang lumayan besar. Mulailah dia bekerja dengan truck nya. Pinggir pantai sangat kotor, banyak sekali sampah berserakan, dan tak lama kemudian pedagang di pinggir pantai mulai membersihkan area di sekitar lapak mereka. Karena keasikan melihat Sang Raja, kamera kami terjatuh terkena ombak yang sampai di bibir pantai. Yahh… setelah itu di susul jaket Sang Raja terjatuh juga. Duduk di pinggir pantai, mengawasi Sang Raja bermain dan melihat anjing dan bule2 berlalu lalang di pinggir pantai.

Jam 10 an matahari sudah mulai panas, kami pun beranjak dari pantai, jalan muter2 keliling Kuta area sambil menunggu waktu, wuahhh ternyata jam 2 lama juga ya. Akhirnya kami memutuskan berjalan2 di discovery mall. Makan di AW sampai jam 2.

Akhirnya setelah penantian panjang sambil terkantuk kantuk di AW, jam sudah menunjukkan pukul 2. Waktunya menuju hotel dan TIDUR di kasur. Hotelnya cukup lumayan untuk harga 130 rb an. Kamar dan kamar mandi lumayan bersih. Ada tv, AC, air panas dan kolam renang. Cukup nyaman untuk kami beristirahat di tengah2 acara jalan2 kami. Kami terlelap sampai hampir maghrib, kemudian jalan2 ke pantai Kuta lagi. Melihat2 di kiri kanan banyak bule bertebaran, lampu gemerlap dan banyak musik2 yang bersuara keras terdengar. Kami berjalan di sepanjang pantai Kuta di malam hari, di lokasi yang sama seperti tadi pagi. Banyak pasangan yang duduk2 di pinggir pantai. Tapi sepertinya suasana tidak nyaman, jadi kami memutuskan untuk keluar dan berjalan di trotoar depan Hard Rock Cafe. Pengennya si mengambil foto Sang Raja Kecil di depan Gitar Hard Rock. Tapi dasar anak2. Dia masih tidak ngerti kalau banyak orang yang menginginkan berfoto di sana. Dia malah malas2an dan berfoto sambil jongkok. Katanya capek.

Ya sudah lah, kita tancap gas lagi pakai motor menuju hotel. Muter2 sebentar di Kuta area. Daripada maksain anak untuk foto yang dia nggak suka. Akhirnya sampai di hotel lagi untuk tidur, tapi Sang Raja Kecil minta untuk berenang di hotel, akhirnya kami turuti, sepertinya kolam renang nya cocok untuk dia, ada yang dalam nya hanya 0,75 m saja. Di beri sekat lagi dengan yang bagian lebih dalam, jadi cocok lah. Kami berenang kira2 1 jam kemudian ke kamar untuk tidur, perjalanan masih panjang. Besok kita lanjutkan perjalanan lagi.

Family Project : Mengecat Tembok Kamar Hari 3

Sore ini saya ngobrol dengan Sang Raja Kecil soal Family Project tentang mengecat tembok kamar kami.

Kami ngobrol tentang warna cat untuk temboknya. Sepertinya kali ini warna biru muda dan putih cocok untuk suasana baru. Sebelumnya warna hijau dan putih menjadi warna kamar kami selama 4 tahun ini.

Karena kran kamar mandi di kamar bocor dan rembes, jadi bikin cat temboknya jadi rusak.

Setelah temboknya selesai di cat, rencananya akan di kasih lukisan truck bagong favoritnya.

Dia sudah merencanakan melukis di berbagai sisi tembok kamar. Pasti kamar akan penuh dengan cat warna warni.

Nanti setelah papa pulang kita diskusikan lagi.
#TantanganHari3

#Level3

#MyFamilyMyTeam

#KuliahBunsayIIP

Family Project : Mengecat Tembok Kamar Hari 2

Kemarin rencananya mau ngobrolin gambar yang mau di lukis di tembok kamar. Tapi belum sempet karena seharian ngurusin dokumen nenek yang mau berangkat haji. Pulang nya sudah capek dan suami agak nggak enak badan.

Sepertinya masih ada sisa capek perjalanan dari Bali kemarin.

Saya jadi ikut2an tertidur, jadi mau nulis tantangan malah jadi ketiduran.

Semoga hari ini ada kesempatan ngobrol. Soale kalau pagi gini, Sang Raja Kecil masih terlelap di mimpi indahnya…..
#TantanganHari2

#Level3

#MyFamilyMyTeam

#KuliahBunsayIIP

Family Project  : Mengecat Tembok Kamar hari 1

Hari ini sambil menemani Sang Raja Kecil mainan di ruang tamu, kami sisipkan obrolan tentang proyek keluarga kami. Akhirnya kami putuskan untuk mengecat tembok kamar dan menambahkan gambar truck kesukaannya.

Sebenarnya Sang Raja Kecil sudah lama meminta untuk mengecat tembok kamar, soalnya cat temboknya yang lama dan sudah mulai mengelupas. Kalau dia bilang, “cat nya sudah tua”.  Kami pun memutuskan untuk mengeksekusi nya sebagai proyek keluarga kami.

Oke, kita cat lagi tembok tua di kamar. Forum keluarga pun kami tutup dikarenakan badan kami masih capek karena baru saja pulang liburan dari Bali dalam rangka ulang tahun Sang Raja Kecil.

Kita lanjutkan besok ya ngobrolnya. Kita bobo dulu sekarang, masih capek dan sudah ngantuk…

#TantanganHari1

#Level3

#MyFamilyMyTeam

#KuliahBunsayIIP

Ulang Tahun ke 6 Sang Raja Kecil #1

Memulai serangkaian acara ulang tahun ke 6 Sang Raja Kecil. Kami sepakat untuk Backpacker an, “Lost in Somewhere”. Tujuan kami kali ini yaitu ke BALI !!!!!!

Ini pertama kali Sang Raja Kecil ke Bali, pengalaman pertama kali juga dia backpacker, naik angkutan umum dengan durasi lumayan lama. Sebenarnya agak deg2 an juga ngajak dia berpetualang seperti ini. Tapi Bismillah, saya berusaha optimis bahwa kami bisa melakukannya dengan sukses.

Senin tgl 20 Maret 2017 dinihari kami mulai petualangan kami. Berangkat dari rumah jam 00.30 dinihari menggunakan taksi. Kami turun di depan ADA banyumanik. Alhamdulillah, rejeki kami, karena pesan taksi melalui aplikasi, dapat disc 20 rb. Yang seharusnya kami harus membayar 45 rb tapi kami cuma membayar 25 rb. Alhamdulillah. Awal yang indah untuk sebuah perjalanan.

Agak lumayan lama juga kami menunggu bis Sugeng Rahayu datang. Baru sekitar jam 2, bis baru datang, Alhamdulillah kami bisa duduk ber 3. Seperti biasa bis favorit Papa melaju dengan kencangnya, manuver2 yang luaaaar biasa, kanan kiri, ngerem saya lewati dengan agak was was hee… Sang Raja Kecil langsung terlelap karena sebelum berangkat, dia tidak mau tidur dulu. Bis Sugeng Rahayu memang mantab, jam 3.30 kami sudah sampai di Solo. Hanya 1,5 jam Semarang Solo. MANTAB 

Kami turun dari bis kemudian naik taksi sampai stasiun. Masih 4 jam kami harus menunggu sampai kereta datang. Jadwal kereta baru datang jam 8. Stasiun masih sepi, belum ada petugas yang datang. Sang Raja Kecil langsung meneruskan tidurnya di kursi stasiun.

Jam 8.10 kereta Sri Tanjung yang sudah lama kami tunggu akhirnya datang juga. Kami duduk ber 3 dan duduk di depan ibu muda rempong yang membawa anak bayinya. Luar biasa kami melihatnya, bagaimana beliau sangat rempong mengurus bayi kecilnya. Agak nggak nyaman sebenarnya kami harus duduk di depan beliau, tapi bagaimana lagi, tidak ada pilihan. Kereta penuh sesak. Sesampai di Surabaya, ada penumpang baru yang naik menggantikan mas2 yang duduk di sebelah ibu muda rempong tadi. Kami bercerita banyak hal tentang pengasuhan, gaya bahasanya yang lugas tapi lucu khas orang surabaya, ceplas ceplos tapi asik, membuat kami agak terhibur selama perjalanan kami yang harus kami tempuh 14 jam lamanya. Sampai beliau akhirnya turun di st Jember. 1 stasiun setelah ibu muda rempong tadi turun. Alhamdulillah, bisa selonjor, kursi di depan kami akhirnya kosong. Kasian sebenarnya Sang Raja Kecil, sudah bosan, tidak sabar menunggu 14 jam yang harus kami habiskan. Sekitar jam 9.30 kami tiba di st Banyuwangi. Sebelumnya saya dan suami ingin bermalam di Banyuwangi, tapi karena Sang Raja Kecil tidak mau karena dia ingin  segera naik kapal.

Akhirnya, sampai juga kami di st Banyuwangi Baru, petualangan dilanjutkan ke pelabuhan Ketapang. Jalan kaki malem2 ber 3 sambil tengak tengok, kanan kiri, akhirnya ketemu penjual sate madura di pinggir jalan. Setelah Sang Raja Kecil kelaparan di kereta karena kurang persiapan, persediaan makanan buat dia habis, beli di keretapun mengecewakan. Makanan tidak enak dan MAHAL, yang bikin nyesek lagi Sang Raja Kecil nggak suka. Rugi pol…. tapi pengalaman yang lumayan asik. Sate sepiring ditambah lontong habis dilahap Sang Raja. Doyan dan laper sepertinya

Perjalanan dilanjut dengan jalan kaki di pelabuhan, mondar mandir di dermaga, milih kapal yang pengen dinaiki. Baru tahu ternyata pejalan kaki mandiri tidak diurusin di pelabuhan. Bener2 harus milih kapal sendiri, mana yang kira2 berangkat duluan. Sudah milih kapal, ternyata salah masuk, akhirnya jalan lagi, mencari rombongan penumpang lain. Alhamdulillah dapat kapal dan jalan naik, jalan di pinggir pintu masuk kendaraan, dihibur dengan atraksi penyelam yang mengejar uang receh yang dilempar ke air. Sampai kapal, kami naik ke atas, duduk sambil melihat lampu2 di pulau seberang. Itu Bali nak, kita sampai sebentar lagi. Turun dari kapal, acara mencari bis dimulai. Dapat bis Wisata Komodo yang nyaman dengan harga yang bersahabat.  Naik, tidur dan sampai di Terminal Ubung.

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

ALIRAN RASA MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
Tantangan mengikuti materi melatih kemandirian adalah bagaimana kita bisa konsisten untuk tetap disiplin membuat anak tetap melakukan kebiasaan barunya.

Memulai melatih kemandirian lebih mudah daripada menjaga konsistensinya. Tetap membuat anak agar melakukan kebiasaan melatih kemandiriannya ternyata lumayan juga ya.

Seperti saya yang memilih untuk melatih dia mencuci oeralatan makannya sendiri dan membereskan mainannya sendiri sebelum memulai bermain yang lain.

Misalnya seperti mencuci peralatan makanannya sendiri, awalnya saat perlatan makannya masih batu, dia sangat semangat mencucinya. Semakin lama, dia sudah mulai

 bosan melakukannya dengan berbagai macam alasan. Bahkan di saat di saya kasih tahu kalau piringnya nggak di cuci sekarang, pas makan berikutnya dia nggak bisa pakai piringnya, dengan enteng dia jawab, nggak papa kok pakai piring yang lain aja.

Benar2 luar biasa tantangannya, Semoga saya bisa konsisten melatih kemandirian anak.
#level2

#aliranrasamelatihkemandirian

#kuliahbunsayiip

Hadiah Ulang Tahun Buat Putri

Tanggal 17 Februari adalah ulang tahun Putri sebutan Sang Raja Kecil buat neneknya. Tapi sayang sekali kali ini kami nggak bisa mudik karena papa harus kerja, saya lihat Sang Raja Kecil agak sedih karena sebelumnya pas ulang tahun Kakung, kami bisa mudik hanya untuk sekedar memberi hadiah untuk Kakungnya berupa gambar dan kue tart kecil. Kasihan si sebenarnya kami melihat dia, di tambah lagi Putri nya nggak bisa di telpon saat itu.

Tapi Alhamdulillah tanggal 18 Februarinya Purti dan Kakungnya datang kesini. Dia pun menyiapkan gambar hasil karya nya dan membelikan kue ulang tahun yang sama seperti yang dia belikan untuk kakungnya.

Saat Putri dan Kakungnya ke sini, dia memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan sebelumnya, walaupun masih belum dapat apresiasi dari Kakung dan Putrinya, kami sangat bangga pada kepeduliannya, rasa sayang yang coba dia tunjukkan untuk orang yang sangat dia sayangi.

Terimakasih ya nak, papa mama bangga padamu. Semoga kamu selalu dalam lindunganNya, pinter, sehat, sholeh dan menjadi penghafal Al Qur’an. AMIN.

Acara Bersih2 Sang Raja Kecil 5

Minggu ke 2 melatih kemandirian #5. Malam ini Sang Raja Kecil dapat bonus lihat youtube karena sudah hafalan bacaan sholat. Dia bertanya “Ade boleh lihat youtube kan ma? Udah hafalan tadi”. “Boleh tapi 1 jamnya nak, tapi mainannya diberesin dulu baru boleh lihat youtube”. Di pun bergegas membereskan mainannya dan menyalakan komputer untuk melihat youtube, melihat film2 truck kesayangannya.

#level2

#kuliahbunsayiip

#melatihkemandirian

Sang Raja Kecil Menulis Terbalik

Kepintaran Sang Raja Kecil sangat luar biasa, dia bisa menulis kata2 dari kanan ke kiri seperti menulis huruf hijaiyah.

Suatu waktu saya melihat tulisannya, agak kaget si melihatnya. Lo nak, kamu nulisnya kebalik tuh. Kayak belajar ngaji aja.

Tapi saya dan suami menganggap itu sebagai sebuah kelebihannya dia, karena dia pun tetap bisa menulis huruf alfabet dengan benar dari kiri ke kanan.

Mama papa bangga sama kamu nak…

Love you my son